• Jelajahi

    Copyright © Bongkar Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Tak Terima Anaknya Dikeroyok, Orang Tua Siswa SMP Dompu Tempuh Jalur Hukum

    Rabu, 23 Oktober 2024, Oktober 23, 2024 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    foto korban penganiayaan RM (15) Siswa SMPN 4 Dompu di dampingi ibu nya Ita (51) sesuai melaporkan kejadian yang menimpa anaknya di Mapolres Dompu 



    Dompu NTB–bongkarfakta.com ~ Aksi kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi! Seorang ibu berinisial ITA (51 tahun), warga Lingkungan Kandai I, tak bisa lagi menahan air matanya saat melaporkan kejadian tragis yang menimpa putranya, MR (15), seorang pelajar SMP, ke Polres Dompu pada 23 Oktober 2024. Sang anak diduga menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok pelajar di SMPN 4 Dompu, yang menyebabkan trauma mendalam bagi korban.



    Menurut laporan ITA, insiden mencekam ini terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2024, di saat jam istirahat. Tanpa alasan yang jelas, seorang pelajar berinisial CN mendatangi MR dan menantangnya berkelahi. Merasa disudutkan, MR sempat membela diri dengan memukul CN. Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh mengerikan. Sekelompok pelajar lainnya—KFI, KFA,GL, KI, dan CN —langsung bergabung dalam serangan tersebut, menghujani MR dengan kekerasan fisik tanpa ampun. Aksi brutal ini terjadi di hadapan teman-temannya, sementara MR berjuang untuk bertahan dari serangan.



    Bapak Misran, ayah korban, tak kuasa menahan emosi saat menceritakan kondisi anaknya yang kini masih terguncang. "Anak saya benar-benar hancur secara mental. Dia tidak berani lagi menginjakkan kaki di sekolah. Kami hanya bisa berharap dia pulih dari trauma yang mendalam ini," ujar Misran dengan nada penuh kepedihan.



    Dengan perasaan hancur dan harapan keadilan, ITA melaporkan kejadian ini ke Polres Dompu. Mereka berharap agar pihak kepolisian segera bertindak tegas dan memberikan keadilan bagi anaknya. Keluarga korban menuntut agar para pelaku segera diproses hukum dan tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah.



    Saat ini, publik menunggu tanggapan dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas insiden ini dan memberikan keadilan bagi MR yang masih trauma akibat kekejaman tersebut.( B )


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini