Dompu NTB –bongkarfakta.com ~
Kamis sore, 21 November 2024, menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Dusun Jatibaru, Desa Tekasire, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Langit yang awalnya cerah mendadak berubah muram. Pukul 14.49 WITA, hujan deras turun dengan derasnya, disusul angin kencang yang tak kenal ampun. Dalam hitungan menit, bencana datang tanpa ampun, meninggalkan kehancuran dan duka mendalam bagi warga.
Di tengah derasnya hujan, atap-atap rumah berterbangan. Air bah merendam jalanan, membawa lumpur dan puing-puing yang tersapu derasnya banjir. Warga panik, berusaha menyelamatkan apa yang bisa mereka bawa. Anak-anak menangis, sementara orang tua hanya bisa pasrah melihat rumah mereka hancur lebur.
Di tengah kekacauan itu, Babinsa Desa Tekasire, Serka Muhidin, hadir membawa sedikit harapan. Dengan langkah sigap, ia bersama aparat desa dan Bhabinkamtibmas datang ke lokasi bencana. Mereka membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga yang masih tersisa di rumah yang roboh diterjang angin.
“Hati saya terenyuh melihat warga menangis kehilangan tempat tinggal mereka. Kami langsung turun membantu mengangkat puing-puing dan memastikan semua warga dalam keadaan aman. Ini saatnya kita saling menguatkan,” ujar Serka Muhidin dengan nada penuh haru.
Hingga pukul 15.30 WITA, hujan mulai reda, dan air banjir perlahan surut. Namun, bekas-bekas kehancuran masih nyata. Rumah yang sebelumnya berdiri kokoh kini hanya tersisa kerangka. Barang-barang rumah tangga berserakan, basah oleh air dan lumpur.
Di tempat terpisah saat di konfirmasi oleh awak media ini , Lettu Inf Ilham, Danramil 1614-06 Manggelewa, menyampaikan keprihatinannya atas musibah ini. Ia mengapresiasi kehadiran Babinsa di lokasi kejadian, yang dinilainya sebagai wujud tanggung jawab besar kepada masyarakat binaan.
“Babinsa kami langsung hadir di tengah warga, membantu dengan segenap tenaga dan hati. Inilah esensi tugas kami, berada di sisi masyarakat dalam kondisi apapun,” ungkapnya dengan nada penuh empati.
Danramil juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah Dompu.
“Saya berharap warga tetap waspada. Bencana seperti ini bisa datang kapan saja. Laporkan segera jika ada tanda-tanda bahaya agar kita bisa bergerak cepat membantu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lettu Ilham menyuarakan harapannya kepada pemerintah daerah untuk segera turun tangan.
“Kami sangat berharap BPBD Dompu dan dinas terkait segera memberikan bantuan. Warga yang terdampak sangat membutuhkan uluran tangan untuk kembali membangun kehidupan mereka,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Hingga kini, delapan warga tercatat kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa mengungsi di rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman. Malam itu, beberapa warga hanya bisa tidur di bawah terpal seadanya, ditemani angin malam yang menusuk tulang.
“Kami tidak tahu harus mulai dari mana. Semua habis. Kami hanya berharap ada bantuan agar kami bisa kembali memiliki tempat berteduh,” ujar Dulhasan, salah satu korban, sambil menahan air mata.
Desa Tekasire kini sedang berjuang bangkit dari duka. Namun, semangat gotong royong dan perhatian dari berbagai pihak menjadi cahaya kecil di tengah gelapnya cobaan ini. Warga berharap, kehadiran bantuan dari pemerintah dan masyarakat luas dapat mengurangi derita yang mereka rasakan.( Om Jeks )