Dompu NTB - bongkarfakta.com ~ Bencana mengerikan melanda SMPN 1 Manggelewa pada Selasa sore. Dalam hitungan menit, kobaran api melahap kantin permanen dan dua gedung kelas sekolah yang berada di Dusun Manggelewa, Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WITA ini menyisakan puing-puing dan kerugian yang tak ternilai bagi warga dan pihak sekolah.
Kapolsek Manggelewa, IPDA Yadhulul Muslihin, melalui Kasi Humas Polres Dompu, menyampaikan bahwa insiden tersebut bermula saat Nurhidayati (37), pemilik kantin, sedang beristirahat di ruangan kelas dekat kantinnya yang juga menjadi tempat tinggalnya. Saat terbangun, suara berisik mengagetkannya. Ketika ia keluar untuk memeriksa, pemandangan horor menyambutnya—api sudah menguasai kantin miliknya, menjalar dengan cepat, seakan tak terkendali.
Angin kencang menambah ganasnya si jago merah, yang merambat dengan rakus ke gedung kelas yang berada di dekat kantin. Dalam waktu singkat, api melumat habis ruang-ruang belajar itu. Warga sekitar, yang panik melihat api berkobar semakin besar, segera bergegas ke lokasi dengan alat seadanya, berusaha keras memadamkan api.
Pada pukul 16.20 WITA, laporan kebakaran diterima oleh piket Polsek Manggelewa. Kapolsek beserta anggota segera meluncur ke lokasi kebakaran untuk melakukan upaya penanganan. Dua puluh menit kemudian, sekitar pukul 16.40 WITA, dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Dompu dan satu unit mobil water cannon (AWC) dari Polres Dompu tiba di lokasi, berjuang melawan api yang terus mengamuk. Barulah pada pukul 17.40 WITA, api berhasil dijinakkan setelah upaya keras dari petugas dan warga sekitar.
Tragedi ini menimbulkan kerugian yang sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Berikut ini adalah daftar barang-barang yang menjadi korban keganasan api:
1. Dua gedung kelas sekolah.
2. Dua unit traktor.
3. Dua puluh unit mesin jahit manual.
4. Tiga ratus hasil karya seni budaya.
5. Satu unit mesin bubut kayu.
6. Kantin permanen yang sepenuhnya terbakar.
7. Satu unit kulkas.
8. Sepuluh tabung gas 3 kg.
9. Peralatan rumah tangga yang tak tersisa.
10. Berkas-berkas penting yang ikut musnah.
Langkah-langkah cepat diambil oleh pihak kepolisian untuk menangani insiden ini, mulai dari mendatangi TKP, menghubungi pemadam kebakaran, melakukan pengumpulan bahan keterangan, hingga memasang garis polisi di area yang terbakar untuk memastikan keamanan dan kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Kebakaran di SMPN 1 Manggelewa ini menyisakan duka mendalam dan kehancuran, menjadi tragedi yang tak akan terlupakan bagi warga sekitar. Bagi sekolah, ini adalah kehilangan besar—baik materi maupun semangat, meninggalkan beban berat untuk bisa bangkit kembali dari puing-puing yang tersisa.( Om Jeks )