Dompu NTB - bongkarfakta.com ~ Pada hari Senin, 4 November 2024, sekitar pukul 09.00 WITA, suasana di depan Kantor BKPH TOPASO Kabupaten Dompu berubah tegang. Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Hutan (AMPH) dari Desa Serakapi, Kecamatan Woja, melakukan aksi unjuk rasa yang dipimpin oleh Sdr. Harmoko, SH.
Mereka menuntut perhatian serius dari pihak KPH TOPASO untuk menutup hutan di SO RUHU WAU, tepatnya di aliran sungai Menga dan masa oi Kadui. Dengan semangat membara, para demonstran menuntut keadilan bagi lingkungan yang mereka cintai.
Di tengah hiruk-pikuknya, Kapolsek Dompu, IPDA Ade Helmi, SH, beserta anggota Polsek Dompu, tiba di lokasi. Kehadiran mereka tak pelak menambah intensitas peristiwa tersebut.
Dalam upaya menjaga ketertiban, Kapolsek Ade Helmi segera melakukan pendekatan kepada koordinator lapangan aksi. Dengan tegas, ia meminta agar massa membuka akses jalan raya, yang telah terhambat oleh demonstrasi tersebut.
Namun, permintaan ini tidak diterima dengan baik oleh para pengunjuk rasa, yang bersikeras dengan tuntutan mereka. Sempat terjadi bentrok antara aparat dan demonstran, namun berkat keterampilan Kapolsek dalam meredakan ketegangan, situasi dapat dikelola.
Akhirnya, massa sepakat untuk membuka setengah jalan, memberi kesempatan bagi pengguna jalan lainnya untuk melanjutkan aktivitas.
Sekitar pukul 09.50 WITA, upaya Kapolsek untuk menjalin komunikasi membuahkan hasil. Ia berhasil mengatur pertemuan antara perwakilan massa dan pihak KPH TOPASO, yang dihadiri oleh Kapolsek Woja serta Kepala Desa Serakapi, Mardona, A.Ma.Pd.
Dalam suasana yang penuh harapan, Kepala TU KPH TOPASO, Bapak Mujakir, S.Hut.MM, menyampaikan komitmen pihak KPH untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri guna menjaga keamanan hutan di lokasi sungai Menga dan Kadui. Tidak hanya itu, KPH juga berjanji akan melakukan operasi pengamanan hutan dan memasang papan larangan di area tersebut.
Kapolsek Dompu, IPDA Ade Helmi, SH, menyampaikan keterangan pers, “Kami di sini untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat dapat disampaikan dengan baik tanpa mengganggu ketertiban umum. Keberadaan kami adalah untuk menjamin keamanan dan ketenangan di wilayah ini, serta mendukung dialog yang konstruktif antara masyarakat dan pihak terkait.”
Setelah mendengarkan pernyataan tersebut, para demonstran merasa puas. Mereka beranjak menuju Pemda Dompu dan diterima oleh Khairul Insan, SE, M.M., Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan. Pihak Pemda menyatakan dukungannya terhadap tuntutan masyarakat dan berkomitmen untuk menindaklanjuti kesepakatan dengan KPH TOPASO.
Kegiatan unjuk rasa berakhir sekitar pukul 11.10 WITA dengan situasi yang aman dan kondusif. Kapolsek Dompu, bersama jajarannya, berhasil mengelola situasi dengan baik, memastikan bahwa suara masyarakat tetap didengar tanpa mengabaikan ketertiban umum. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya dialog antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.( Om Jeks )