Dompu, NTB –bongkarfakta.com ~ Puluhan warga Desa Lune, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor desa pada Rabu (4/12/2024) sekitar pukul 11.00 WITA. Massa aksi, yang dipimpin oleh koordinator lapangan M. Saleh H. Muhammad dan sejumlah tokoh lainnya seperti Asikin, Sahrul Hasan, S.Pd., dan Sahrul Gunawan, menuntut klarifikasi atas berbagai persoalan yang melibatkan Kepala Desa Lune, Junaidin.
Dalam aksi tersebut, massa mengungkapkan tiga tuntutan utama. Pertama, mereka mendesak Kepala Desa memberikan klarifikasi terkait dugaan asusila yang melibatkan dirinya, yang kabarnya terjadi di luar Desa Lune dan telah viral di media sosial. Kedua, massa mempertanyakan kejelasan pengelolaan anggaran BumDes, yang hingga saat ini dianggap tidak transparan. Ketiga, mereka meminta penjelasan terkait keberadaan aset desa, termasuk dua unit kendaraan roda empat yang tidak berada di desa dan diduga terlantar.
Orasi yang dilakukan di depan kantor desa diawali dengan penyampaian aspirasi oleh Arifin H. Arsyik dan Asikin. Mereka menegaskan pentingnya rapat pertanggungjawaban terkait BumDes dan mendesak Kepala Desa untuk menjelaskan keberadaan aset-aset desa yang hilang. Namun, suasana berubah tegang ketika massa menutup paksa ruang kerja Kepala Desa menggunakan kayu.
Ketegangan memuncak saat seorang staf desa bernama Anton diduga memprovokasi massa dengan memukul salah satu peserta aksi. Insiden tersebut sempat memicu kericuhan, tetapi situasi segera diredam oleh aparat keamanan yang berjaga.
Kapolsek Pajo, IPDA Gunawan, melalui Kasi Humas Polres Dompu, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel untuk memastikan aksi berlangsung tertib dan aman.
"Kami hadir untuk mengawal aksi ini agar berjalan damai. Semua tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi telah kami catat dan akan diteruskan ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti. Kami juga mengimbau kepada massa agar tidak melakukan tindakan anarkis seperti penyegelan kantor desa, karena hal itu dapat mengganggu pelayanan publik lainnya," ujar Kapolsek melalui Kasi Humas.
Kapolsek juga menjelaskan bahwa pihaknya bertindak cepat untuk mengantisipasi potensi konflik, termasuk insiden provokasi yang dilakukan oleh salah satu staf desa. "Kami memastikan situasi tetap terkendali sehingga aksi dapat berlangsung tanpa insiden besar yang membahayakan keamanan," tegasnya.
Aksi Berlanjut ke Tingkat Kabupaten
Setelah menyampaikan aspirasi di kantor desa, massa melanjutkan aksi mereka ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Dompu. Sekitar pukul 13.00 WITA, perwakilan massa yang terdiri dari 30 orang menggelar dialog dengan Kepala Dinas DPMPD Dompu, Agus Salim, S.Sos.
Dalam pertemuan tersebut, tokoh masyarakat Desa Lune mendesak agar DPMPD segera memanggil dan memeriksa Kepala Desa terkait dugaan asusila, pengelolaan anggaran BumDes, dan keberadaan aset desa. Agus Salim menanggapi dengan meminta massa aksi untuk membuat laporan resmi kepada Bupati Dompu, yang nantinya akan menjadi dasar bagi DPMPD untuk berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten Dompu.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung selama lebih dari tiga jam ini akhirnya berakhir pada pukul 14.10 WITA dengan tertib. Kapolsek Pajo menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan semua proses penyelesaian dilakukan sesuai aturan hukum yang berlaku.
Dengan penanganan yang cepat dan tepat, aksi ini menjadi bukti nyata komitmen aparat keamanan dalam menjaga ketertiban dan mengawal masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.( Om Jeks )