Bima, NTB – bongkarfakta.com ~ Ramadan bukan sekadar bulan untuk beribadah, tetapi juga waktu yang tepat untuk berbagi kasih dan mempererat silaturahmi. Dalam semangat kepedulian dan penghormatan kepada keluarga besar Polri, Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, S.I.K., M.I.K., menyalurkan bingkisan penuh makna kepada Warakawuri di Kecamatan Palibelo melalui Kapolsubsektor Palibelo, Ipda Subandi, pada Senin (24/3/2025).
Dibawah sinar matahari yang teduh, suasana haru menyelimuti kediaman istri almarhum AKP Muhtar di Desa Tonggorisa dan istri almarhum AKP Majid Gampo di Desa Teke. Saat menerima bingkisan yang diserahkan langsung oleh Ipda Subandi beserta jajaran Polsubsektor Palibelo, air mata haru tak dapat disembunyikan.
Setiap bingkisan yang diserahkan bukan hanya berisi kebutuhan pokok, tetapi juga simbol cinta, perhatian, dan penghormatan kepada keluarga besar Polri yang telah kehilangan sosok terkasih mereka. Kapolres Bima ingin memastikan bahwa keluarga purnawirawan tetap merasakan kehadiran dan kepedulian Polri.
Seorang penerima bingkisan menyampaikan rasa syukur dan harunya, suaranya bergetar saat mengungkapkan perasaannya:
"Kami sangat terharu dan berterima kasih atas kepedulian ini. Perhatian dari Kapolres Bima dan jajaran Polsubsektor Palibelo sungguh berarti bagi kami. Dengan adanya kepedulian ini, kami merasa tidak sendiri. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini dengan keberkahan," ungkapnya sambil menyeka air mata.
Dalam kesempatan itu, Ipda Subandi menegaskan bahwa Polri akan selalu hadir untuk Warakawuri, karena mereka adalah bagian dari keluarga besar kepolisian.
"Ini bukan hanya sekadar penyerahan bingkisan, tetapi bukti bahwa Polri selalu ada untuk keluarga yang telah mengabdi. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa sendiri. Polri akan selalu menjaga, mendukung, dan membantu mereka yang telah menjadi bagian dari perjuangan kepolisian," ujar Ipda Subandi dengan penuh ketulusan.
Senyuman haru dan ucapan terima kasih yang tulus menjadi penutup dari kegiatan ini. Tidak ada jarak antara Polri dan keluarga yang ditinggalkan—hanya ada kehangatan dan kebersamaan yang terjalin erat.
Di penghujung acara, suasana penuh kehangatan, doa yang dipanjatkan, dan senyuman yang mengembang menjadi bukti bahwa Ramadan kali ini bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi kasih yang menyentuh jiwa.
Hingga kegiatan berakhir, situasi tetap aman, lancar, dan penuh ketulusan, meninggalkan kesan mendalam di hati setiap orang yang hadir.( Om Jeks )