Dompu, NTB – bongkarfakta.com – Ketahanan pangan bukan sekadar program pemerintah, tapi menjadi gerakan bersama yang tumbuh dari desa-desa. Di Dusun Saneo 1, Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, semangat itu hidup lewat aksi nyata petani lokal yang turut menyukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional menuju Indonesia Emas 2024.
Pada Minggu (13/4/2025), Bhabinkamtibmas Desa Saneo, AIPDA Dahlan, S.H., melakukan pemantauan panen jagung milik Ibu Hawsah—seorang petani perempuan tangguh yang juga Ketua Kelompok Tani “So Duwe La Aji.” Di atas lahan seluas 8.000 meter persegi, Hawsah berhasil memanen sekitar 7 ton jagung kering dengan harga jual Rp 4.200 per kilogram di lokasi panen.
“Kehadiran kami sebagai pendamping masyarakat di desa bukan hanya untuk menjamin keamanan, tapi juga memberikan semangat dan dukungan langsung kepada para petani, khususnya perempuan yang telah membuktikan kontribusi besar mereka dalam sektor pangan,” tutur AIPDA Dahlan.
Panen kali ini juga mendapat perhatian dari pembeli lokal, menunjukkan bahwa hasil pertanian warga tidak hanya menjanjikan dari segi produktivitas, tetapi juga dari sisi nilai jual yang mampu menopang ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar.
Kapolsek Woja IPTU M. Norkurniawan, melalui Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis, S.H., menegaskan pentingnya peran sinergis antara masyarakat dan aparat dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. “Kami akan terus mendukung langkah petani dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis komunitas. Ini bagian dari kontribusi Polri untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar, menyisakan optimisme bahwa desa adalah ujung tombak kemandirian pangan nasional.( Om Jeks )
