DOMPU NTB – bongkarfakta.com ~ Suasana panen raya jagung di Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu pada Senin, 21 April 2025, berubah menjadi ajang curahan hati rakyat. Ketua Forum Kepala Desa se-Kabupaten Dompu, Supardin Abdullah, berdiri lantang di hadapan Dirjen Kementerian Pertanian RI, menyuarakan suara petani yang lama terpendam.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Dompu, Ketua DPRD, Wakil Kepala Bulog NTB, hingga Kapolres dan Dandim Dompu itu, Supardin menyampaikan dengan nada tajam, getir, namun penuh harap:
> “Petani di bawah tidak butuh laporan indah di atas kertas. Mereka butuh keadilan. Jangan hanya berfoto di pinggir terpal, lalu bilang semuanya aman… aman dari mana?!”
Dengan gaya khas dan logat Dompu yang penuh energi, ia menyoroti ketimpangan antara kadar air dan harga pembelian.
> “Kadar air 17 persen tapi harga Rp4.300, itu sama saja harga di bawah Rp4.000. Ini membunuh petani secara perlahan!” katanya, disambut riuh tepuk tangan petani yang hadir.
Ia juga menyayangkan sikap Menteri Pertanian yang tidak menjawab langsung pertanyaan soal harga jagung yang bergelombang, hanya melempar tanggung jawab ke Bulog dan Dirjen.
> “Ini bukan drama radio! Kami kepala desa tahu betul jeritan di lapangan. Satgas pangan jangan hanya jadi simbol. Turun dong, dengar langsung!”
Dengan suara bergetar, Supardin menutup orasinya dengan doa dan harapan,
> “Semoga kali ini, suara kami tidak diabaikan. Kalau informasi terus meleset, maka tunggulah… fajar akan terbit dari ufuk barat.” ( Andi )